Jumat, 06 April 2018

Kurikulum KTSP




Awal 2006 ujicoba Kurikulum Berbasis Kompetensi dihentikan. Kemudian munculah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau yang lebih di kenal dengan KTSP 2006. Namun, pelajaran dalam kurikulum tersebut masih tersendat. Tinjauan dari segi isi dan proses pencapaian target kompetensi pelajaran oleh siswa hingga teknis evaluasi tidaklah banyak perbedaan dengan Kurikulum 2004. Perbedaan yang paling menonjol adalah guru lebih diberikan kebeabasan untuk merencanakan pembelajaran sesuai dengan lingkungan dan kondisi siswa serta kondisi sekolah berada. Hal ini disebabkan kerangka dasar (KD), standar kompetensi kelulusan (SKL), standar kompetensi dasar (SKKD) setiap mata pelajaran untuk setiap satuan pendidikan telah ditetapkan oleh Departemen Pendidikan Nasioanal. Jadi pengembangan perangkat pembelajaran, seperti silabus dan sisem penilaian merupakan kewenangan satuan pendidikan (Sekolah) dibawah koordinasi dan superisi pemerintahan Kabupaten/Kota.

a.  Karakteristik KTSP
     -   Menekankan pada ketecapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun klasikal
     -   Berorientasi pada hasil belajar (learning out comes) dan keberagaman.
     -   Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi
     -   Sumber belajar bukan hanya guru tetapi terdapat sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur           edukatif.
     -   Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian             suatu kompetensi

b.  Kelebihan KTSP
     -   Dalam pembelajaran adanya komunikasi dua arah antara guru dan siswa
     -   Pembelajaran berpusat pada siswa
     -   Penggunaan pendekatan dan metode yang bervariasi
     -   Sumber belajar yang bervariasi
     -   Seorang gutu benar-benar digerakkan menjadi manusia yang profesional yang menuntun                      kekreatifitasan

c.  Kekurangan KTSP
         Minimnya sosialisasi dan kesiapan sarana dan prasarana pendukung pendidikandn dan terutama sekali kesiapan guru dan sekolah untuk menyusun dan mengembangkan kurikulum sendiri

Pengalaman Pribadi
   Ketika saya bersekolah, saya melalui proses pembelajaran menggunakan kurikulum KTSP yang mana menurut saya kurikulum tersebut dinilai kurang efektif untuk mengembangkan bakat atau kemampuan siswa untuk menghadapi jenjang berikutnya atau dunia perkuliahan. Karena pada dasarnya yang lebih aktif disini adalah guru sedangkan siswa lebih dituntut untuk mendengarkan, mencatat dll. Namun, dalam proses pembelajaran, guru pun terkadang terasa membosankan karena model pembelajaran yang dilakukan hanya itu-itu saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar